Jumat, 18 November 2016

SEGERALAH APAKAN, BIAR JANGAN APA KALI

Dreasimage



CAK AGAK DI APAKAN DULU

Dreasimage, Medan
Jangan lihat kiri, jangan lihat kanan, huft.. bagaimana mungkin jangan dilihat, sudah terbaca. Ide seperti ini cukup bagus untuk meraih income atau laba yang maksimal. Seperti tulisan sebelumnya edisi "Bengkok". Semua  demi kepentingan.. kepentingan untuk hidup...

Bicara hidup, tentu semua menginginkan. Apalagi menghidupkan sebuah barang yang tak hidup. Payah cakap lah.. Itu terjadi ketika Dreasimage melintas di perempatan jalan sisingamagaraja (Makam pahlawan) Medan.


Seorang Parbetor (Beca motor) nyaris tertabrak kendaraan lain ketika membela selembar kertas berwarna biru ungu jatuh dari saku-nya.Dengan glagat langkah maju tak maju, akhirnya parbetor berhasil mendapatkan kembali kertas berwarna biru ungu, senilai "sepuluh ribu rupiah". Tapi parbetor ini lihat kiri kanan loh.. kalau tidak, gubrakk..!!

Ada senyum ada juga sedih, ketika melintasi kota Medan yang penuh dengan pembenahan. Galian drainase cukup menjadi penghambat perjalanan. Penghambat ? artinya, jalan yang berukuran lima meter cukup sempit bagi pengendara dua arus untuk melintas tanpa adanya galian drainase. Belum ditambah berhentinya angkutan umum untuk menaikkan turunkan penumpang..ahh.. sudah lah.. namanya masih proses..

Pun demikian, para pemegang proyek untuk galian drainase sepertinya sengaja membiarkan galian tersebut dalam waktu yang tak ditentukan. alhasil, jalan yang berukuran lima meter tersebut menjadi macet dan banyaknya debu dapat mengganggu pernapasan masyarakat yang tinggal di daerah galian drainase tersebut.

Mungkin disini ide di paragraf pertama di buat besar, "Jangan lihat kiri, jangan lihat kanan, ada galian drainase". he..he..

Semoga segala galian ini cepat selesai, kuat, kokoh dan tahan lama ya.. dengan harapan kota Medan ini terbebas dari luapan air yang bisa membuat becek seperti tulisan edisi sebelumnya "Becek".

Tulisan dan Foto : Dreasimage

Kamis, 17 November 2016

GENERASI JANGAN BENGKOK

Dreasimage

BUKAN KEDINGINAN

Dreasimage, Medan
Bicara dingin, tentu memiliki sesuatu yang tabu untuk dibahas. Apalagi saat matahari diselimuti kabut tebal.. rokok habis, kopi habis, mau beli minuman keras (miras) takut mabuk, ah... sudah lah....

Seperti seorang astronot, di mana hanya sebuah gadget (Handphone) menjelajah dunia dari ketinggian walau hanya berdiam diri di penjara. Akan tetapi paket data internet harus memadai dalam melakukan penjelahan. Jika tidak, maka akan merasa frustasi.

Serba cepat, semua cepat, seperti bus cepat padahal lambat, karena belum penuh penumpangnya. he..he.. entah lah, sepertinya harus "mulak tu bona pasogit" (pulang kampung). Dengan harapan tidak terjaring dengan dampak negatif seperti yang saat ini ada di kota. Kasihan mereka.. biar mereka menjelajah kenyataan di masa kecil.

Kemarin malam, Dreasimage bertemu dengan seorang penjelajah massa kecil dari bukit ke bukit. Kami bercerita tentang massa kecil (dulu) dengan massa kini (kekinian). Mulai masuk hutan, mengambil durian, petai, jengkol dan buah lainnya. Bahkan tak jarang saat berada di dalam hutan, kami bertemu dengan hewan buas harimau. Katanya, sambil mengecap minuman.


Pokoknya, senang terus lah pada massa itu, lari sana lari sini.. Mencari pengalaman sambil menggores luka di kulit demi pengetahuan yang tak pernah kami dapat di jenjang pendidikan saat itu. Sebab, massa kecil adalah jika dilarang, semakin di buat demi menambah pengetahuan. Tambahnya.

Namun, sekarang jauh berbeda dengan 20 tahun lalu. Mereka beranjak sukses dari penjelahan di masa kecil. Salah satu nya untuk melakukan uji coba sebelum masuk tentara, dengan modal pengalaman di massa kecil, teman ku dapat melewati massa uji coba itu. Itu pertanda petualangan massa kecil tidak percumaucap pria asal kabupaten humbang hasundutan.
 
Entahlah, di era globalisasi saat ini tak sedikit peran orang tua memaksa seorang anak untuk melepas masa kecil dan di paksa untuk bersaing. Sehingga menjadi kebanggaan jika seorang anak, mampu menyaingi orang dewasa.Sebagai contoh usai belajar di sekolah, lalu lanjut kembali untuk les, sampai larut malam. huft..

Pulang... lihat.. rasakan..bandingkan. Membaca biografi para pemimpin Indonesia ini, hampir seluruhnya pernah merasakan masa kecil yang luar biasa. Bahkan dalam tulisan biografi yang sengaja di muat di "Mbah Google", Dreasimage larut dalam masa mereka.. tapi... ah sudah lah..
 
Seperti headset terlilit di saku, Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah buyar, demi apa ? pasti demi kebutuhan hidup. Ibarat kata saat ini semua memiliki "Kepentingan". Ya.. kepentingan untuk hidup..

Saat ini generesi mereka berharap, agar pendidikan mereka lebih di maksimalkan, dan berdoa supaya pola pikir tidak bengkok...

PENULIS DAN FOTO : Dreasimage


Selasa, 15 November 2016

PUAS KALI, BECEK LANGSUNG CROOT



Dreasimage
4 JAM becek, 6 JAM croot
Puassssss...

Dreasimage, Serdang Bedagai 
Olah Raga Arus Deras (ORAD) kerap sekali disebut Arung Jeram adalah olah raga petualangan melintasi aliran sungai beriak. ORAD termasuk salah satu kegiatan alam terbuka, seteleh merasakan berada di puncak ketinggian ataupun olahraga-olahraga alam terbuka lainnya.

Dreasimage
Kegiatan ini dapat dirasakan ketika menyandangi basecamp Ancol Arung Jeram yang terletak di Dusun III Desa Buluh Duri, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara. Dibalik rindang sajian pepohonan, terdengar jelas riak sungai bah bolon dan dapat dilihat mata telanjang.

Masih dalam hati yang penuh dengan rasa "ingin", tak sedikit rasa takut untuk segera menari diatas riak sungai bah bolon. Dan selanjutnya mengabadikan keindahan alam yang begitu seksi saat melintasi sungai bah bolon.

Ancol Arung Jeram memilik dua jalur pengarungan, yakni jalur 4 jam yang berada di Desa Huta Bayu dengan jarak tempuh pengarungan 14 kilometer dan jalur 6 jam yang berada di Desa Salawar dengan jarak tempuh pengarungan 20 kilometer.

Dreasimage
Untuk yang berulang kali-nya, terlalu mainstream di telinga para petualang arus sungai untuk melakukan pengarungan di jalur 4 JAM. Mendengar ucapan skipper atau pemandu perahu saat mengarungi arus sungai bah bolon, semakin menggebuh hasrat untuk mencoba jalur 6 JAM, yang sebutnya keseksian alam-nya lebih wah......
Dreasimage

Terjawab.. ketika kami mencicip jalur 6 JAM tersebut, Start dari Desa Salawar, dan berjalan menuju tepi sungai, di padu dengan tebing yang menjulang, serta jalan berkelok dan barisan tumbuhan yang menari ketika tapak kaki melintas saat itu.

6 JAM adalah waktu yang lama, tapi siapa sangka semua terbayar selama melakukan pengarungan. 2 JAM sebelum menuju jalur 4 JAM di Desa Huta Bayu Sungguh menakjubkan keindahan alam-nya, sepanjang pengarungan, rintik air membasahi tubuh setelah melintas di Hujan Abadi.

Puas... walau lelah, tapi untuk Ancol Arung Jeram, kalian luar biasa... dipandu dengan para skipper yang ramah, kami sampai di finish penuh dengan keceriaan. Celoteh pengunjung kepada penulis. Untuk kalian rekan kerja yang tak mau ikut, nyesal lah... tutup pengunjung dengan nada ceria. *bersambung

Penulis dan Foto : DreasImage

Kamis, 08 September 2016

Ancol Arung Jeram





ANCOL ARUNG JERAM



Contact Person :
Phone. +62821 6587 6003
Pin BB. 583165A1

Video : Dreas Manullang

Musical accompaniment : Calvin Harris - This Is What You Came For

Rabu, 24 Agustus 2016

Mak... ini apa... Kalau itu ??

IBU... KAU HEBAT
--- Mak.. ini apa... kalau itu ?? ---
Dreasimage, Ibu dan Anak

MEDAN, DREASIMAGE
“Surga itu dibawah telapak kaki ibu” adalah kata kiasan betapa kita wajib berbakti kepada ibu. Betapa tidak, kita yang dibesarkan, tanpa pernah memikirkan kepentingan-Nya. Lantas, apa hubungan antar "Surga" dan "Ibu". Tentu, kita terlahir dan terbentuk dari rahim-Nya. Sembilan bulan beliau berjuang merawat kandungan saat bentuk fisik manusia mulai terlihat. Memberikan yang terbaik dari yang terbaik, dengan harapan semua berjalan dengan sempurna.

Terkadang, penghalang selalu membumbui harapan ibu. Entah itu keterbatasan ekonomi, waktu, dan kasih sayang dari keduanya yang terkadang tak seimbang (bukan tak sayang ya). Dan banyak penghalang lainnya untuk menghancurkan harapan ibu. Ibu adalah air bagi anak juga bagi keluarga. Tanpa ibu, semua berantakan. Baik perkembangan anak, pendidikan, kebersihan, segalanya. Ibu.. kamu hebat.... Tak terhingga kasih sayangnya yang kau berikan. Kau mengajarkan ku mengenal dunia.

Kembali ke teras, "Surga dibawak telapak kaki ibu". Manusia, terlahir dari seorang wanita yang penuh kasih sayang, penuh dengan kesabaran, segalanya dimiliki wanita "Ibu". Dan saat ibu mengandung selama sembilan bulan, Dia selalu membawa kita kemana pun dia pergi. Walau bentuk fisiknya belum sempurna, namun ibu sudah dapat merasakan getaran akan buah hatinya nanti, sampai terkadang ibu berbicara sendiri dan berusaha memperkenalkan sesuatu yang ibu tau kepada buah hati yang ia rasakan.

Penulis dan Foto : Dreasimage

Selasa, 23 Agustus 2016

Dibalik 28, Ada Bawang Merah

Dreasimage, Rumah Panggung Diberi No. 28, Berisi Bawang
Dibalik 28,
Ada Bawang Merah


Batak, Dreasimage
Ukurannya berkisar 6x4 meter. Berdiri kokoh di tanah batak kala itu. Bentuk fisik bangunan yang tak sepenuhnya menyentuh tanah, hanya ada beberapa pilar yang dipacak ditanah sebagai penopang agar rumah dapat berdiri layaknya rumah panggung.

Ibu tua berbondong merebahkan kaki diatas lantai beralaskan kayu. Sambil menyuntil (Sirih), dan mengikat kain sarung diatas kepala, ibu tua siap bekerja. Saya melihat aktifitas para ibu tua waktu itu. Mencoba masuk dan ingin berbaur dalam kelompok ibu tua.
Bermacam keluh kesah terdengar dalam kelompok ibu tua.


Saling berargumen, tertawa, dan beradu kecepatan menyelesaikan tugas sebagai petani. Mataku mulai berkaca, hidung mengeluarkan cairan (ingus), lengkap lah semuanya. Ditambah lagi seorang ibu tua dengan kulit yang keriput, mengajak ku berbicara, dan bercerita banyak tentang anaknya diperantauan, yang saat ini sudah sukses. Akibat perjuangan si ibu tua di balik 28, ucapnya.

Aku tertunduk, sambil meneteskan air mata. Aku tak mampu lagi berbicara, sebab dibalik 28. Sedihh.... bukan... Sakit kali coy kenak aroma bawang merah ini. Bayangkan lah ibu tua kalian dikampung, habis dari ladang, menjemur, kemudian dibawa ke workshop "nama kerennya" untuk dibersihkan dan siap jual.

Dibalik 28, Ada bawang, Ada ibu tua, dan ada yang diperjuangkan di Kota. Semangat untuk ibu tua yang menyandang profesi bertani, sebab anak cucu mu kelak akan sukses diperantauan.


#Fiktif

Penulis dan Foto : Dreasimage

Senin, 22 Agustus 2016

KOPI ACEH ADA DIHUMBAHAS

KOPI HUMBAHAS DARI ACEH TENGAH (ATENG)
Dreasimage, Tanaman Kopi Ateng
Humbahas, Dreasimage
Kopi Ateng pertama sekali ditemukan tanpa disengaja oleh Tengku Ibrahim Aman Samsir sekitar tahun 1980an. Beliau adalah Penduduk Jaluk Kecamatan Ketol.

Tengku Ibrahim melihat sebuah batang kopi yang berbeda dengan kopi lainnya. “Batangnya pendek, sudah berbuah. Dengan jumlah buah yang banyak dan rapat setiap tungkunya. Seperti buah kopi Robusta”, Sebutnya. Karena merasa kopi tersebut luar biasa dan berbeda dengan varitas kopi yang telah ada selama ini dimana usia tiga tahun kopi baru berbuah, Tengku Ibrahim Aman Samsir coba mengambil buah kopi yang masak. “Awalnya saya kira buahnya yang masak tidak berbiji. Tapi ternyata bijinya normal seperti kopi lainnya”. 
Saat ini, para petani di Kabupaten Humbang Hasundutan telah menanami tanah mereka dengan tanaman yang bertekstur pendek, dengan ukuran kurang dari satu meter. Kopi ateng jenisnya. Kopi Ateng (Aceh Tengah) karena bibit kopi ini berasal dari Aceh Tengah dulunya, adalah sebuah jenis kopi yang juga ditanam oleh sebagian petani di indonesia. Walaupun tergolong sedikit pendek dari jenis kopi lainnya namun tergolong memiliki buah yang banyak.
Inilah salah satu kelebihan kopi ateng jika kita bandingkan dengan jenis kopi Arabika dan jenis kopi Robusta jika dibandingkan dengan kopi ateng, akan lebih unggul dari segi buah serta ranting yang cukup banyak.
Dreasiamge, Biji Kopi Ateng dijemur dibawah terik matahari.
 
Sedangkan Umur Panen kopi Ateng, dapat dipetik sekali dalam seminggu dan tergantung dari luas lahan serta jumlah kopi yang di tanam. Intinya saat melakukan pemanenan, kopi ateng di lakukan secara bertahap. Jika kopi ini mampu berbuah antara 3 sampai 10 tahun sejak kopi kita tanam.
Penulis & Foto : Dreasimage

Jumat, 19 Agustus 2016

MELIHAT SURGA DARI PARAPAT

Dreasimage : Panorama - sebuah potret view parapat dari panatapan





MELIHAT SURGA DARI PARAPAT

PARAPAT, DREASIMAGE - Bicara tentang parapat, tak asing lagi tentang historinya. Kali ini penulis berbicara tentang keindahan, yang ada diparapat, bukan tentang ini itu. Capek.

Bagi anda yang belum pernah menginjakkan kaki di danau terbesar seasia, mudah saja. Jika anda berangkat dari medan, silahkan melintaslah di jalinsum (Jalan Lintas Sumatera) mengarah siantar. Nah, sudah sampai siantar jika bingung melihat banyak persimpangan, jangan malu bertanya, tinggal sebut saja "Maaf lae, jalan menuju parapat dari mana ya ?".
Pas sudah sampai diparapat, tanyakan pada masyarakat setempat, dimana kah lokasi wisatanya. Dan situs apa saja yang ada diparapat ini. Hahaaha... sedikit ribet ya.. Memang, tapi itu adalah proses jalan jalan ala backpacker. Bermodalkan peta dan pengetahuan yang cukup, langsung gas....

Banyak keindahan yang ada diparapat, mulai dari View, Wahana Bermain, Situs Sejarah, batu gantung, air terjun, dan masih banyak yang lainnya. Bahkan ada yang namanya Danau diatas Danau. Sungguh takjub bukan....
Tunggu apalagi langsung gas lah main kesini, Disamping jadwal padat, Presiden RI kita disempatkannya loh main kesini, bahkan setahun hampir dua kali beliau main ke parapat ini.

Oya, kalau anda butuh gate untuk menelisik setiap keindahan parapat ini, boleh hubungi penulis dan lihat beberapa potret mengenai parapat.. Horas......


Penulis & Foto : Dreasimage

Kamis, 18 Agustus 2016

KEMERDEKAAN RI KE 71

DREASIMAGE : Tak hanya anak anak yang ikut dalam perayaan 17an, bahkan ibu ibu juga andil dalam perlombaan 17 agustus di Kampung Aur, Medan.
DREASIMAGE : Sejumlah kaum hawa melukis pipinya dengan warna bendera indonesia di Medan


DREASIMAGE : Panjat pinang katergori Sekolah Dasar (SD) yang ada di Jl. Air Bersih Ujung, Medan.

DREASIMAGE : Panjat pinang katergori Sekolah Dasar (SD) yang ada di Jl. Air Bersih Ujung, Medan.

Jumat, 12 Agustus 2016

Milky Way by Dreasimage

 Milky Way dari KARO
Landscape Milky Way By Dreasimage

Rehat sejenak ketika melihat bintang yang bersinar diatas gunung sinabung ketika menuju pulau samosir. Merinding ketika mengabadikan gambar ini. Betapa tidak, sampai saat ini gunung sinabung tak ada habisnya mengeluarkan larva panas.

 Potrait Milky Way By Dreasimage 

Kamis, 11 Agustus 2016

MASA ORIENTASI PACARAN (MOP)




FOTOGRAFER SEBAGAI SAKSI MOP 

Medan, Dreasimage
Halo gaes…kali ini penulis tidak berbicara mengenai politik atau keadaan negara indonesia. Seperti yang kita ketahui, Indonesia saat ini banyak mengalami perubahan untuk menciptakan kemajuan rakyat “Katanya”. Mulai dari dalam dan luar dibongkar habis. Pun demikian, pariwisata mulai berkibar ditelinga masyarakat dengan keindahan yang merangsang pandangan. 

Kalau ditanya, apa pendapat penulis mengenai kepemimpinan saat ini, penulis menjawab “gas terus” jika itu positif. Karena hak mutlak hanya ada pada tokoh yang berdasi.
Udahlah, jangan buka kali tentang negara kita ini. Geli rasanya jika bahas isi rumah sendiri. Kembali ke judul, mengapa foto sebelum menikah atau sering disebut Prewedding sangat digandrungi dua insan.

Dikutip dari lirik Rizky Febrian “Kesempurnaa Cinta” adalah bukti bahwa cinta tercipta dari sebuah kesederhaan dan waktu. Bukan karena memiliki ini dan itu. Tau lah kalian kan ini dan itu,,, hehehe….
Ketika dua insan yang sudah ditakdirkan untuk bersama, setelah melewati MOP (Masa Orieantasi Pacaran), Lalu keduanya saling mengikat janji dan itu dibuktikan dalam sebuah gambar yang sengaja diabadikan sebagai ikon bahwa mereka telah menjalani MOP tersebut.

Penulis dan Foto
Dreasimage

Senin, 01 Agustus 2016

MENJELANG HUT ke 71

 
 
PEDAGANG MUSIMAN
 
Dreasimage,
Seorang WNI  "Bang AL", menjual beragam motif bendera indonesia untuk menyambut HUT RI ke 71 di Jalan Sisingamangaraja depan taman makam pahlawan medan.

Teks dan Foto : Dreasimage





Sabtu, 30 Juli 2016








ARUNG JERAM 
DAPAT MELATIH KEKOMPAKAN TEAM

Dreasimage, Serdang Bedagai
Arung jeram adalah sebuah olahraga air yang menjadikan sungai sebagai sarana utama dalam memacu adrenalin ketika berhadapan dengan jeram yang sangat menantang. Arung jeram atau sering disebut dengan rafting sangat menuntut kerja sama team dalam mengayuh dayung diatas perahu karet.

Untuk mencicipi sungai yang aman untuk diarungi para pemula sangatlah sulit ditemukan. Sebab mendengar kata Arung Jeram, terdengar ngeri ngeri sedap. Perlu fisik dan mental yang kuat untuk melakukannya.

Ancol Arung Jeram yang terletak di Desa Buluh Duri Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai, hadir dengan konsep alam yang sangat memukau pandangan para traveling. Tentu saja, sungai yang memiliki tingkat kesulitan II – III+ (medium) membuat petualangan ini dapat dinikmati oleh semua kalangan. Dan menikmati sajian panorama yang sangat exsotise. Untuk melakukan pengarungan di sungai bah bolon, Ancol Arung Jeram menyediakan Helm dan Pelampung sebagai pelindung tubuh dan Dayung untuk menjalankan perahu karet saat melakukan pengarungan, akan tetapi dayungnya yang kompak ya….

Rasakan pijatan air terjun bah gula dan lidah-lidah jeram saat pengarungan berlangsung. Green Canyon, Magic wall adalah dinding bebatuan yang terbentuk oleh fermentasi alam yang alami dipadu dengan lumut hijau yang melekat pada batu saat para rafter melintas. Pemandangan ini mampu melupakan sejenak para rafter saat berada di jeram yang mencoba menampar tubuh para rafter. Didampingi instruktur yang berpengalaman, pengarungan anda sangat mengasyikkan dan aman.
Estimasi biaya pengarungan di Ancol Arung Jeram, tentu dengan biaya yang sangat terjangkau, agar semua kalangan dapat merasakan panorama dan jeram di sungai bah bolon. Jangan takut dengan air, air itu sahabat, air itu menyimpan keindahan yang sangat menakjubkan apabila kita menjadikan air itu sebagai sahabat kita, salam jeram, kata pengelola wisata arung jeram.

Tunggu apalagi !!! nikmati wisata alam di Sungai Bah Bohlon bersama teman, sahabat, serta keluarga anda. Rasakan pemandangan pemandangan flora dan fauna yang hidup harmonis dialam bebas. 


Foto dan Tulisan : Dreasimage

Jumat, 29 Juli 2016

JENDELA GORGA
Bakara, Dreasimage
 Dahulu, manusia yang hidup dibumi sudah mengenal seni sebagai alat komunikasi antara komunikan dengan komunikator. Seni dapat dijadikan sebagai sebuah lambang bagi masyarakat dan sebagai suatu buah tangan ketika masyarakat adat hidup sebelum masuknya agama ke indonesia. Gorga batak, adalah sebuah ukiran tangan yang proses pembuatannya menggunakan sebuah pahat dan dipahat sepresisi mungkin sehingga menghasilkan lekukan yang sama dan memiliki arti. Dan masyarakat batak toba juga, membuat sebuah design rumah panggung "Rumah Bolon" yang bahan seluruhnya terbuah dari kayu dan rumbia dan dibuat semenarik mungkin dengan ukiran gorga.

Beberapa waktu lalu, penulis sempat bercerita dengan seorang "PANGGORGA" dari tobasa. Beliau mengatakan, bahwa gorga batak itu lahir dulunya dari pemikiran masyarakat batak dan mereka memiliki panca indera yang sempurna, dan mereka dapat menumpahkan pemikiran mereka kedalam sebuah karya seni dalam bentuk ukiran gorga dan juga memiliki arti penting. Gorga batak memiliki tiga warna dalam proses pewarnaannya diantaranya Merah, Putih dan Hitam.
Dan saat ini, masyarakat indonesia terlebih sumatera utara sudah kurang antusias dengan keberadaan gorga. Seperti rumah panggung "Rumah Bolon" sudah hampir sulit ditemukan. Akibat melambung tinggi harga kayu dan proses pengukiran gorga memakan waktu lama dan merogoh kocek yang dalam dalam pembuatan sebuah rumah bolon sehingga masyarakat lebih memilih bangunan permanen untuk yang sederhana sebagai tempat berteduh dikalan matahari tidak bersinar "pikir penulis.

Penulis dan Foto :
Dreasimage